Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

Beberapa Puisi

PUISI 1 bisakah aku menulis puisi dari bilik kamar sempit bolehkah aku menulis puisi di ruang tidur bersprei pantaskah aku menulis puisi di dalam kamar berkelambu tanpa nyamuk nyamuk kekar penghisap beranikah kutulis bait puisi dengan bayang bayang tipuan bahasa penipu pada keadaan puisi kesengsaraan anak kecil pada laparnya sedang aku melahap rakus daging utuh rusa gurun dengan kantuk yang mencekam pada bait puisi ketidakadilan meluncur tajam menghujat borjuis bermata api yang melahap biji biji beras dari piring kosong dan tangis kaum kere maupun biji-biji mereka yang bergelantungan di depan kaum wanita sedang aku menulis dari balik dinding mahkota dengan tangis dan kesengsaraan palsu jika nyamuk tak menghinggapi kulitku saja tidak bagaimana bisa kutulis burik burik luka dan ulat ulat yang tumbuh subur pada tangan dan kaki aku tak layak menulis puisi baitku adalah tertawa dan kesenangan senandungku bualan dan ...

MENANTI CANGKIR BICARA

lelaki jangkung menggaruk kepala menghancurkan remasan kertas dan meremas lembaran ia tak bisa menulis puisi sedari pagi hingga pulang kerja para direktur sudah berpuluh kopi dan nasi goreng memenuhi rongga usus besar ia tak bisa menulis puisi tak mampu menulis puisi tidak menemukan kata- kata bangsat bajingan asu buntung anjing umpatan dan marah ia tumpahkan pada rambut yang mulai dihinggapi lalat ia melupakan kata yang sedari pagi muncul dan hadir didepannya puisi itu ada bukan diadakan Jember, 07 Desember 2015 seperti malam sumber gambar : https://pxhere.com/id/photo/811301