Langsung ke konten utama

Postingan

Beberapa Puisi

PUISI 1 bisakah aku menulis puisi dari bilik kamar sempit bolehkah aku menulis puisi di ruang tidur bersprei pantaskah aku menulis puisi di dalam kamar berkelambu tanpa nyamuk nyamuk kekar penghisap beranikah kutulis bait puisi dengan bayang bayang tipuan bahasa penipu pada keadaan puisi kesengsaraan anak kecil pada laparnya sedang aku melahap rakus daging utuh rusa gurun dengan kantuk yang mencekam pada bait puisi ketidakadilan meluncur tajam menghujat borjuis bermata api yang melahap biji biji beras dari piring kosong dan tangis kaum kere maupun biji-biji mereka yang bergelantungan di depan kaum wanita sedang aku menulis dari balik dinding mahkota dengan tangis dan kesengsaraan palsu jika nyamuk tak menghinggapi kulitku saja tidak bagaimana bisa kutulis burik burik luka dan ulat ulat yang tumbuh subur pada tangan dan kaki aku tak layak menulis puisi baitku adalah tertawa dan kesenangan senandungku bualan dan ...
Postingan terbaru

MENANTI CANGKIR BICARA

lelaki jangkung menggaruk kepala menghancurkan remasan kertas dan meremas lembaran ia tak bisa menulis puisi sedari pagi hingga pulang kerja para direktur sudah berpuluh kopi dan nasi goreng memenuhi rongga usus besar ia tak bisa menulis puisi tak mampu menulis puisi tidak menemukan kata- kata bangsat bajingan asu buntung anjing umpatan dan marah ia tumpahkan pada rambut yang mulai dihinggapi lalat ia melupakan kata yang sedari pagi muncul dan hadir didepannya puisi itu ada bukan diadakan Jember, 07 Desember 2015 seperti malam sumber gambar : https://pxhere.com/id/photo/811301
Lagu Ra' Tera' Bulan (kadang ditulis "bulen" cara membacanya "bulen) seperti "peri) Saya sering mendengar lagu itu dari teman- teman Madura di Jember. Setelah saya mencari di internet (tanya Mbah Gugel) tidak menemukan lirik dan juga lagunya. Lagu ini biasanya dinyanyikan saat Bulan Purnama. Berikut liriknya "Ra' Tera' Bulan" Ra' tera' Bulan in mainan, in mainan etaninian 2x Reff: ra' tera' bulan bulan tanggel pakbeles nak kanak praben, praben tak endik beres 2x Untuk melihat lagunya, Klik Di Sini

Lanjupara

Lanjupara Hanasala panasta mariwasa Kadalakulo polunio sakura mia ayama sapio kdala hamana suki lajanajurie husyantia kurtyuisjiuoio juiyopolijuiter hagyu huyir haserbuyi bolitujwio haganaparas takuio jumala xeriot yuirew qwernuio saaaaaaaaa haaaaaaaa aaaaaaarrrrrrrrr katumu jiop kuliop ha m paioiioooo Dunia, tanggal berapa sumber gambar : https://www.pakistantoday.com.pk/2011/10/07/reformation-of-nepra-a-must-to-end-power-crisis/
PUISI Penganten Pesisir Mardi Luhung Aku datang dalam seragam penganten pesisir seperti arak-arakan masa silam jidor, kenong, terbang, lampu karbit menggiring di depan para pesilat bertopeng monyet celeng, macan, dan juga kancil berjumpalitan mercon sreng sesekali mewarnai langit aku datang dalam muasal bercinta seperti dulu ketika kita sama-sama punya pagi sama-sama mengumpulkan telur-telur sembilang lalu dikeringkan kemudian digoreng ketika senja menyelinap di jajaran macapat-macapatmu yang kini tinggal bisik dan tahukah kau yang paling aku benci? adalah ketika kita sama-sama ke sekolah dan sama-sama disebut : “Orang Laut” orang yang dianggap kosro kurang adat dan keringatnya pun seamis lendir kakap yang sebenarnya sangat mereka sukai aku datang dalam itikad berumah tangga melengkungkan janur, membikin primbon bahagia dan mengharapkan lahirnya bocah-bocah pantaimu tapi, seperti juga mercusuar yang kini tinggal letak ...
Tema : Hobi ANTARA NGOPI, KOPI DAN HOBI Fino di kamar sempitnya yang tertata rapi. Fino bermain dengan laptopnya sambil meminum segelas kopi kesukaannya. Di sampingnya terdapat Stik Game yang tidak tercolokkan. Fino mengumpat sambil meremas pinggiran laptopnya “ huh, katanya main game tu seru. Apaan,udah gonta-ganti puluhan game aja, masih nggak enak.” Fino kemudian meminum segelas kopi panas dengan mata terpejam, “huft, enak”. Tiba-tiba Hape Fino bordering, lalu dia mengangkatnya. “ halo, ngapa Bud?” “ oh, Fin, aku punya game baru nih. Mantap bro, gem strategi sama petualangan. Mau nggak?” : “ halah, Bud. Kamu udah nawarin aku banyak game dari kemaren. Masih sama aja, nggak enak. Cuma numpuk di memori” “ aduh, fin. Kamu tu gimana tho. Anak muda bro” “males, ah Bud. Muak aku main game, nggak enak sama sekali” “ Nggak mau, nih?” “ Nggak, ah Bud. Enakkan ini” Fino kembali menghirup kopi miliknya dengan mata terpejam. ini enak banget. Kopi Pegunungan Asli. Heheheh” ” ha...
INGATAN PADA MUDAKIR Dengan paksaan “tendangan kaki” tepatnya, kupaksa motor itu untuk bersuara. Terlihat tua dengan using warna body nya. Cicauan burung tak ku hiraukan, sorotan matahari pagi dengan senyum mengembang, kubiarkan saja. Kuharapkan sepeda motor ini bersuara. Genjotan kaki dengan keras, membuatnya mengeluarkan suara khas dengan sedikit asap muntah dari knalpot yang sedikit berkarat itu. Begitu suara mesin berderu, dua orang yang telah menanti aksiku, langsung duduk di jok motor dengan tenangnya. Menelusuri desa masa kecilku, penuh cerita, masih dengan hamparan sawahnya yang luas. Pandangan hijau terbentang luas, sejauh mata memandang. Matahari baru beranjak dari peraduannya, sehingga menambah suasana menjadi sejuk. Itu semua kubiarkan, ku ingin menuju tempat itu. Nah, sebuah bangunan letter L tampak didepanku, membuatku menjalankan sepeda motor ke halaman rumputnya yang hijau. Pohon Akasia besar, menjadi pilihan bersandar. Ya, itulah tempat yang ingin ku tuj...